Lindungi Satwa Endemik, PT Timah Gelar Program Keanekaragaman Hayati dan Inisiatif Penyelamatan Satwa Liar

Lindungi Satwa Endemik, PT Timah Gelar Program Keanekaragaman Hayati dan Inisiatif Penyelamatan Satwa Liar

Spread the love

Jejakkasus212.info, PANGKALPINANG — Satwa endemik berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka berkontribusi pada rantai makanan, penyerbukan, pengendalian hama, dan penyebaran benih. Menyadari pentingnya hal ini, PT Timah tetap berkomitmen untuk melestarikan spesies endemik di wilayah operasionalnya.

Ekosistem yang seimbang tidak hanya bermanfaat bagi satwa liar tetapi juga manusia. Ekosistem yang sehat menjamin ketersediaan air bersih, udara segar, tanah yang subur, dan membantu mengurangi risiko bencana alam. Melestarikan spesies endemik membantu menjaga proses-proses ini tetap alami dan berkelanjutan.

PT Timah telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk melindungi satwa endemik melalui program rehabilitasi dan konservasi yang dilakukan secara berkelanjutan.

Inisiatif tersebut antara lain adalah program Keanekaragaman Hayati (KEHATI) yang dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan wilayah Kundur-Karimun.

PT Timah, bekerja sama dengan Yayasan Alobi, juga mendirikan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi di Desa Reklamasi Air Jangkang. Ratusan satwa dilindungi sedang direhabilitasi di lahan bekas tambang ini.

Selain itu, PT Timah secara konsisten melaksanakan rehabilitasi dan reklamasi pascatambang melalui program penanaman pohon dan penghijauan.

Sebagai anggota holding Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Timah juga mengelola pusat penangkaran rusa Sambar di Pulau Belitung. Rusa Sambar memiliki ciri khas ukuran tubuhnya yang lebih besar dibandingkan spesies rusa lainnya.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan menyatakan, pelestarian satwa endemik tidak hanya membantu menjaga keseimbangan ekologi tetapi juga selaras dengan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

“Melalui program reklamasi dan revegetasi, perusahaan menanam kembali berbagai pohon asli yang berfungsi sebagai sumber makanan dan tempat berlindung bagi spesies liar dan endemik,” kata Anggi.

Selain pelestarian habitat, perusahaan secara rutin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melindungi satwa endemik. Kegiatan edukasi ini dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Alobi.

“Spesies endemik merupakan bagian penting dari ekosistem. Jika punah, keseimbangan alam akan terganggu. Itulah sebabnya perusahaan berkomitmen untuk melestarikannya melalui upaya kolaboratif dengan masyarakat, organisasi konservasi, dan pemerintah daerah,” tambahnya.

Endy R. Yusuf, Manajer PPS Alobi Air Jangkang, mengatakan sejak 2018, pihaknya bekerja sama dengan PT Timah dalam upaya konservasi dan rehabilitasi eks situ satwa liar dan endemik.

Saat ini, kata Endy, ada 93 satwa liar yang tengah menjalani rehabilitasi di PPS Alobi Air Jangkang. Di antaranya satwa endemik Bangka Belitung seperti tarsius, kancil, ayam hutan merah, elang laut, dan lain-lain.

Ia mencatat bahwa selain rehabilitasi, mereka juga melepaskan satwa liar kembali ke habitat aslinya. Endy menekankan peran krusial satwa liar dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

“Kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi untuk mempromosikan konservasi lingkungan dan mencegah perburuan atau penangkapan satwa liar. Kami sangat mengapresiasi komitmen berkelanjutan PT Timah dalam penyelamatan satwa liar dan konservasi keanekaragaman hayati,” pungkas Endy. ( JK212.Red) Narasumber Humas PT Timah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *