Jejakkasus212.info, Pangkalpinang — Di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat adat Mapur tetap menjaga teguh nilai-nilai leluhur mereka. Warisan budaya yang tertanam sejak ratusan tahun silam kini menemukan ruang baru untuk tetap hidup dan berkembang, melalui pembangunan Kampung Adat Gebong Memarong yang digagas bersama PT Timah Tbk.
Kampung Adat Gebong Memarong di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka kini telah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata edukasi budaya masyarakat Adat Mapur. PT Timah bersama Masyarakat Adat Mapur terus menghidupkan kawasan ini untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Adat Mapur.
Sejak tahun 2022 silam hingga saat ini, PT Timah bersama Lembaga Adat Mapur terus mengembangkan dan melestarikan budaya yang ada. Beragama kegiatan yang dihadirkan untuk menghidupkan kampung Adat Gebong Memarong.
Dukungan PT Timah terhadap pelestarian masyarakat adat Mapur tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik. Lebih dari itu, PT Timah juga turut membekali masyarakat dengan keterampilan untuk mengelola kampung adat secara mandiri dan berkelanjutan.
Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat dilatih dalam pengelolaan wisata berbasis budaya, peningkatan kapasitas masyarakat melalui program pelatihan dan sarana untuk mendukung pelestarian budaya.
PT Timah menyadari pelestarian budaya merupakan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. Dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal, Kampung Adat Gebong Memarong diharapkan dapat menjadi pusat edukasi budaya, destinasi wisata yang bernilai, serta sumber ekonomi baru bagi masyarakat Mapur.
Departemen Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan, pelestarian budaya, kearifan lokal dan tradisi masyarakat merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan perusahaan.
PT Timah kata dia telah menggelar berbagai kegiatan di Kampung Adat Gebong Memarong seperti mengadakan pelatihan membatik, pelatihan pemandu wisata, pelatihan decoupage dan juga mendukung tradisi Nuju Jerami.
“Lewat kolaborasi ini, Perusahaan berharap agar masyarakat adat tetap menjadi subjek konservasi, sehingga perusahaan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka karena mereka adalah penjaga tradisi dan pelaku utama dalam melestarikan kearifan lokal,” ujar Anggi.
Ketua Harian Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko mengatakan, sejak berdirinya Kampung Adat Gebong Memarong PT Timah tak pernah absen mendampingi mereka.
“Semoga PT Timah semakin sukses dan terus mendukung program pelestarian adat budaya masyarakat tidak hanya di Mapur saja tapi juga mendukung tradisi lainnya agar tradisi masyarakat Babel terus terjaga,” harapnya.
Ia menyampaikan saat ini Kampung Adat Gebong Memarong kerap didatangi pelajar, wisatawan maupun masyarakat umum. Kampung Adat Mapor sebagai wisata edukasi bagi pelajar dan pelajar.
“Kita bekerja sama dengan universitas atau sekolah-sekolah yang ada di Bangka Belitung. Tahun 2025 ini saja kurang lebih mencapai 2000 lebih kunjungan dari para pelajar generasi muda,” ungkapnya.
Kini, Gebong Memarong bukan hanya bangunan-bangunan adat yang berdiri kokoh, tapi juga rumah harapan. Harapan bahwa budaya dan kemajuan bisa berjalan beriringan. Bahwa menjaga warisan bukan berarti menolak perubahan, melainkan menghadirkan masa depan yang tetap berpijak pada akar yang kuat. (JK212.Red) Narasumber Humas PT Timah