Laut Lestari, Bisnis Berkelanjutan: Ini Strategi PT Timah Jaga Ekosistem Laut dengan Aritificial Reef 

Laut Lestari, Bisnis Berkelanjutan: Ini Strategi PT Timah Jaga Ekosistem Laut dengan Aritificial Reef 

Spread the love

Jejakkasus212.info, Pangkalpinang — Laut merupakan salah satu ekosistem terpenting di bumi yang menyediakan sumber daya alam, pengatur iklim global, dan menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati. Untuk itu, PT Timah berkomitmen melakukan pelestarian laut.

Upaya pelestarian lingkungan laut yang dilakukan PT Timah dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi bagian dari program reklamasi perusahaan. Program reklamasi laut dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau.

Reklamasi laut yang dilakukan PT Timah yakni dengan penenggelaman artificiak reef, penanaman mangrove, restocking cumi dan kepiting bakau, pemantauan kualitas air laut dan pemasang penahan abrasi.

Pada kurun 2016-2024, Anggota Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, PT Timah telah menenggelamkan 1.475 unit transplantasi karang, fish shelter 3.105 menenggelamkan sebanyak 7.680 unit terumbu buatan, merestocking 40.435 ekor cumi yang dilaksanakan di Bangka Belitung.

Sedangkan di Provinsi Kepulauan Riau, bentuk reklamasi yang dilakukan yakni memasang penahan abrasi sebanyak 2.360 meter, menanam mangrove seluas 12,81 hektar dan melakukan restocking kepiting sebanyak 3.800 ekor pada tahun 2017-2024.

Dalam melaksanakan reklamasi laut, PT Timah juga berkolaborasi dengan kelompok nelayan, Yayasan Sayang Babel Layang-layang, Pemerintah Daerah, dan POSSI Bangka Belitung.

Ketua Yayasan Sayang Babel Kite Indra Ambalika Syari mengatakan, mereka telah bekerja sama dengan PT Timah untuk melakukan reklamasi laut sejak tahun 2017 dengan berbagai kegiatan seperti transplantasi karang, coral garden, fish shelter, atraktor cumi, restocking cumi, monitoring terumbu karang, mangrove dan biota laut di Pulau Bangka.

“Reklamasi laut yang dilakukan oleh PT Timah telah menjadi program pertama yang diterapkan di Indonesia. Program ini menunjukkan bahwa reklamasi laut menjadi kewajiban yang sudah layak diterapkan di dunia pertambangan. Dari kegiatan ini menjadi bahan pembelajaran berharga untuk diterapkan pada skala nasional,” kata Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung,

Menurutnya, aktivitas penambangan yang berdampak pada penurunan kualitas perairan laut dan gangguan biota laut harus melakukan program reklamasi laut meskipun kegiatannya berpusat di darat. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga ekosistem laut.

Indra menjelaskan, terumbu buatan yang telah ditenggelamkan PT Timah terbukti dapat menjadi habitat baru bagi biota laut di lokasi penenggelaman. Lokasinya telah menjadi fishing ground baru bagi nelayan dan dapat dikembangkan untuk wisata menyelam dan memancing

PT Timah telah menjadi perusahaan yang aktif merestorasi ekosistem laut dengan melakukan program reklamasi laut. Secara umum kegiatan ini telah meningkatkan nilai dari ekosistem laut sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan yang mereka lakukan, penenggelaman terumbu buatan, taman karang, tempat penampungan ikan, atraktor cumi, dan rumpon yang telah dilakukan sangat potensial dikembangkan menjadi wisata bahari dan perikanan.

Program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah juga telah dirasakan langsung manfaatnya oleh nelayan, seperti yang disampaikan salah satu nelayan di Desa Tanjung Kubu, Kabupaten Bangka Selatan, Rispandi.

Rispandi mengatakan bahwa keberadaan terumbu buatan di perairan Tanjung Kubu telah meningkatkan hasil tangkapan mereka. Selain itu, mereka sudah tidak perlu melaut terlalu jauh.

“Banyak manfaat yang dirasakan nelayan Tanjung Kubu dengan adanya fish shelter ini, kami sudah tidak perlu jauh lagi melaut karena ikan-ikan sudah ngumpul di fish shelter. Tadi juga tidak terlalu jauh dari pantai dan tidak lama umpan pancing sudah dimakan ikan,” ujarnya.

“Sebelumnya nelayan memperoleh hasil tangkapan berangkat subuh pulang sore penghasilan hanya 10 kg sekarang sehari bisa 50 kg hasil tangkapan. Ya itu tadi ikannya ikan super, seminyak, jarang gigi, kakap merah apalagi saat ini sedang musim cumi, malam – malam banyak cumi berada disekitar tempat penampungan ikan,” ujarnya.

Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, program reklamasi laut yang dilakukan perusahaan tidak hanya untuk menjaga eksosistem laut dan dampak ekologis tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Program rekalmasi laut merupakan langkah proaktif perusahaan dalam menjaga ekosistem laut, dilaksanakan secara berkelanjutan dan diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan ekologis maupun sosial ekonomi masyarakat. Kedepan terumbu buatan juga diharapkan dapat dikembangkan untuk mendukung pariwisata bawah laut,” ujar Anggi. (JK212.Red) Narasumber humas PT Timah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *