PT Timah Kembali Tenggelamkan Coral Garden di Perairan Pulau Putri, Dukung Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat Pesisir 

PT Timah Kembali Tenggelamkan Coral Garden di Perairan Pulau Putri, Dukung Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat Pesisir 

Spread the love

Jejakkasus212.info, BANGKA — PT Timah Tbk terus mengembangkan program pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan melalui penenggelaman coral garden di wilayah operasional perusahaan. Kali ini PT Timah menenggelamkan taman karang di Kawasan Pulau Putri, Desa Penyusuk, Kabupaten Bangka, Rabu (30/7/2025).

PT Timah bersama kelompok nelayan dan Yayasan Sayang Babel Kite dan juga para investor di Stockbit menenggelamkan 15 unit taman karang di Pulau Putri.

Penenggelaman coral garden ini merupakan bagian dari kontribusi nyata PT Timah dalam menjaga ekosistem laut sekaligus mendukung peningkatan ekonomi masyarakat nelayan. Hal ini juga selaras dengan implementasi Environmental dalam ESG.

Tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan, inisiatif ini juga menyentuh aspek sosial, karena memberikan manfaat langsung bagi nelayan lokal. Dengan meningkatnya populasi ikan yang ditargetkan para nelayan dapat lebih mudah mendapatkan hasil tangkapan yang berkelanjutan tanpa harus melaut terlalu jauh, sehingga dapat menekan biaya operasional dan risiko keselamatan kerja.

Salah satu nelayan yang terlibat dalam proses penenggelaman coral garden Ramadan mengatakan, coral garden yang dilaksanakan PT Timah telah merasakan manfaatnya terutama dalam hal peningkatan hasil tangkapan.

“Dengan adanya coral garden dari PT Timah kami bisa melaut lebih dekat dan sudah tahu titiknya ada dimana saja. Jadi sudah ada tujuan dalam melaut. Hasil tangkapan juga sudah mulai meningkat,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya taman karang dari PT Timah selain dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan juga mendukung pariwisata di kawasan tersebut.

“Saya juga sering mengantarkan wisatawan ke pulau-pulau yang mau snorkeling dan coral garden maupun terumbu karang di sana mereka bisa melihat biota laut,” katanya.

Ia berharap, nantinya program ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga bisa terus meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

Ketua Yayasan Sayang Babel, Indra Ambalika mengatakan mereka telah bekerja sama dengan PT Timah untuk melaksanakan penenggelaman terumbu buatan sejak tahun 2018 silam.

“Penenggelaman terumbu buatan dalam bentuk transplantasi karang, fish shelter dan coral garden merupakan salah satu upaya untuk melakukan restorasi ekosistem laut. Artificial reef yang ditenggelamkan sudah menjadi karang alami,” kata Indra.

Menurutnya, penenggelaman rumpon tidak hanya bagian dari upaya pengelolaan lingkungan tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga mendukung sektor pariwisata.

“Laut Bangka bukan hanya untuk satu sektor, keberkahan laut bisa dimanfaatkan untuk kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” ucapnya.

Department Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan, PT Timah berkomitmen melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup, salah satunya dengan melakukan inisiatif menjaga kelestarian laut salah satunya dengan penenggelaman terumbu buatan.

“Penenggelaman coral garden diharapkan dapat menjaga ekosistem laut dan juga mendukung perekonomian masyarakat pesisir.Kedepan, coral garden ini diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata,” ujar Anggi. (JK212.Red) Narasumber Humas PT Timah 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *