Jejakkasus212.info, PANGKALPINANG — Ditengah penyok bola yang saling bersahutan di meja pertandingan tenis meja antar karyawan PT Timah yang berlangsung di GOR Stannia, perhatian tiba-tiba memperhatikan sosok Fahrul yang berdiri tegak di sisi meja.
Tak seperti atlet lainnya, ia menggenggam taruhan hanya dengan tangan kiri, meski hanya tangan kiri namun kemampuannya mengembalikan bola sangat memukau. Sedangkan tangannya dimasukkan ke dalam kantong yang termasuk kantong ajaib.
Setiap pukulan yang ia layangkan membawakan cerita tentang kegigihan, perjuangan, dan semangat yang tak pernah padam. Ia tak pernah menjadikan keterbatasan sebagai alasan untuk mundur. Sebagai penyandang disabilitas, Fahrul tak pernah menyerah untuk mengembangkan bakatnya.
Fahrul merupakan salah satu karyawan PT Timah yang bertugas di Divisi Pengolahan dan Pemurnian PT Timah di Mentok, Bangka Barat. Mengalami kecelakaan pada tahun 2007 lalu membuat kondisi tangan tidak berfungsi. Namun, Ia menunjukkan kepada dunia bahwa semangat juang dan kerja keras bisa mengalahkan segala keterbatasan fisik.
“Setelah kecelakaan itu saya sempat down dua tahun, lalu ikut latihan tenis meja di NPC Jakarta. Itulah titik balik hidup saya, tapi akhirnya saya berpikir harus bangkit. Dengan bakat saya dibidang tenis meja saya asah terus, meski dipandang orang sebelah mata. Saya berpikir yang cacat hanya fisik saya, tapi otak saya enggak, akhirnya saya yakin saya pasti bisa,” cerita Fahrul beberapa waktu lalu.
Berkat dukugan dari keluarganya dapat meraih prestasi dalam berbagai pertandingan tenis meja seperti dalam PON Disabilitas, memperoleh emas dalam Paralimpiade 2018, pertandingan olahraga di PT Timah dan juga event tenis meja di Bangka Belitung.
Baru-baru ini dalam pertandingan olahraga antar karyawan PT Timah dalam rangka HUT ke-49 PT Timah, Tim Fahrul kembali meraih prestasi dengan menjadi juara 1 dalam ajang ini.
Dengan perstasi yang dimilikinya sebagai atlet tenis meja, Fahrul memberanikan diri untuk melamar ke PT Timah pada tahun 2019 silam. Selain sebagai atlet, dirinya juga berbakat sebagai tukang kebun. Kemampuan inilah yang mengantarkannya bisa bergabung dengan PT Timah.
Dirinya bahkan sempat tak menyangka, PT Timah akan rela menjadi tukang kebun yang ditugaskan di Guest House Mentok PT Timah. Ditengah keterbatasan fisiknya, Ia bersyukur PT Timah tidak hanya melihat kekurangannya tapi memberikannya kesempatan untuk bekerja.
Saya coba melamar pekerjaan di PT Timah dengan keahlian sebagai tukang kebun dan atlet tenis meja. Saya bisa merangkai kembang-kembang dan saya punya keahlian di bidang pertanian. Saya awalnya juga ragu sempat akan diterima, tapi ternyata PT Timah memberikan kesempatan bagi orang-orang yang memiliki kekurangan seperti saya namun juga punya kelebihan di bidang lain, ujar pria kelahiran Mentok ini.
Sebagai tukang kebun di PT Timah, Fahrul memiliki kecakapan dalam merawat bunga, menata taman hingga mengahsilkan berbagai jenis bunga yang menarik dengan sistem stek seperti bunga bougenville yang menghasilkan berbagai warna daun.
Lingkungan kerja yang mendukung membuat dirinya semakin nyaman bekerja di PT Timah, dirinya juga membangun kekeluargaan bersama rekan-rekan. Hal ini juga menambah semangat Fahrul untuk bisa bekerja memberikan yang terbaik bagi PT Timah.
“Keseruan bekerja di PT Timah kita saling menunjukkan yang terbaik dari yang kita bisa. PT Timah juga mendukung saya untuk mengikuti berbagai kejuaraan tenis meja baik di lingkungan PT Timah maupun di luar. Kami juga kerap berlatih bersama rekan-rekan karyawan lainnya,” katanya.
Fahrul adalah bukti nyata bahwa PT Timah terus mendorong terciptanya lingkungan kerja yang beragam dan setara. Tak hanya membuka lapangan pekerjaan, tapi juga memberi ruang tumbuh bagi setiap insan yang bergabung.
Fahrul juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan penuh semangat. Di dalam arena, ia adalah pejuang sejati yang mengandalkan satu tangan. Kemampuannya dalam bermain tenis meja juga ia tularkan kepada generasi muda menjadi dengan pelatih di PTM Kemunting, Bangka Barat.
“Saya sudah hampir limah tahun ini melatih anak-anak di Bangka Barat yang ingin main tenis meja di PTM Kemunting. Alhamdullilah ada yang sudah ikut seleksi untuk ikut pelatnas. Saya ingin berbagi ilmu kepada anak-anak daripada main hp mereka yang lebih baik berolahraga,” katanya.
“Tidak ada yang tidak mungkin. Asal kita mau berusaha dan kerja keras pasti ada jalan. Semoga PT Timah tetap jaya dan anak-anak muda jangan hanya main hp terus ayo berolahraga untuk mengasah bakat,” pesannya. (JK212.Red) Narasumber Humas PT TimahÂ